KANONISASI BUDAYA: Masyarakat Indis Surakarta di Tengah Arus Pergolakan Budaya

RP. 110.000

Penulis: Susanto

ISBN: 978-623-09-3284-7

Dimensi: 14 x 21 cm

Cetakan pertama, Juni 2023

Jumlah halaman: xvii + 308 hlm

Kebudayaan Indis—sebuah kebudayaan masyarakat majemuk di era kolonial—mencapai puncak keemasannya di awal abad XX. Era keemasan itu tidak serta merta menjadi pertanda berakhirnya ancaman terhadap masyarakat budaya yang majemuk. Tantangan terbesar justru datang lewat praktik kanonisasi budaya yang digencarkan oleh pemerintah dan masyarakat kolonial. Praktik itu lantas membuat masing-masing entitas penopang budaya Indis melakukan perlawanan kultural akibat merasa terancam dengan usaha penyeragaman.

Penyeragaman yang dilakukan menyebabkan sebuah keadaan di mana ekologi budaya di Kota Surakarta hilang. Akibatnya konflik mudah muncul karena tidak ada lagi lingkungan kebudayaan yang majemuk dan dinamis. Keadaan demikian jelas menimbulkan resistensi yang sangat keras dari entitas-entitas budaya di Surakarta. Resistensi kultural itu kemudian dalam beragam bentuk berlanjut ke perlawanan politis, tiap entitas budaya merespons dengan semakin memperkuat identitasnya masing-masing dan saling bertarung memperebutkan hegemoni.

Buku ini membahas mengenai pergolakan yang terjadi pada masyarakat kebudayaan Indis akibat praktik kanonisasi budaya. Surakarta, sebuah kota di mana tradisi, modernitas, serta beragam komunitas budaya bercampur, merupakan episentrum kebudayaan yang bukan hanya terpengaruh melainkan memainkan peranan penting dalam pergolakan itu. Di tengah tantangan yang besar, kebudayaan Indis di Surakarta berusaha menemukan celah untuk tetap eksis dari gempuran konsep-konsep identitas dan budaya yang kian eksklusif.