
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HISTORIOGRAFI: Penulisan Sejarah Indonesia Abad ke-20
Rp. xxx.xxx
Penulis: Hugo Klooster
Penerjemah: Suhardi
ISBN: dalam pengajuan
Dimensi: 15 x 23 cm
Jumlah halaman: xvi + 410 hlm
Historiografi Indonesia sampai hari ini punya masalah yang cukup serius. Pada 2017, dalam peringatan 60 tahun Seminar Serjarah Nasional 1957, Hilmar Farid dengan tepat mengatakan bahwa belum ada kerja-kerja synthesizing yang berusaha mengumpulkan dan menyarikan historiografi Indonesia. Akibatnya sangat sulit untuk menentukan sudah berada di tahap apa historiografi Indonesia saat ini, dan akan bertransformasi seperti apa di tengah derasnya arus produksi pengetahuan mengenai sejarah, serta perkembangan berbagai platform dalam konteks reproduksinya?
Dipandang dari perspektif keilmuan, upaya-upaya synthesizing pun tentu saja tidak cukup. Untuk mengetahui sampai mana perkembangan historiografi, kita perlu melihat tidak hanya jumlah atau jenis karya yang lahir, tetapi juga bagaimana paradigma, metodologi, dan orientasi penulisan sejarah itu bertransformasi. Hingga kini, kajian-kajian atas historiografi Indonesia pada umumnya dapat dirangkum menjadi dua kategori. Pertama, adalah upaya untuk mengembangkan lingkup kajian dengan mengusahakan pendekatan metodologis baru, baik itu ilmu sosial, kultural, maritim, lokal, mikro, seni, pascakolonial, gender, HAM, dan seterusnya. Kedua, adalah usaha untuk melakukan telaah epistemik atas konsep-konsep yang digunakan dalam penulisan sejarah Indonesia. Akan tetapi, kedua usaha ini kerap menemui kendalanya masing-masing. Jenis pertama kerap menghadapi tantangan praktis seperti keterbatasan berbagai jenis data dan literatur, di samping keterbatasan perspektif, kreatifitas, dan metode. Sedangkan jenis kedua kerap berbenturan dengan antikuarian periode 1950-1990an, dan sering kali berhenti pada model dekonstruktif yang belum cukup menawarkan alternatif konseptual untuk memperkaya atau melengkapi historiografi Indonesia secara lebih holistik.
Dalam konteks inilah, maka penelaahan yang menyeluruh dan mendalam atas agenda historiografi Indonesia sangat dibutuhkan. Penerbitan edisi bahasa Indonesia dari disertasi Dr. Hugo Klooster ini kami pandang sebagai sebuah cara untuk merangsang kembali wacana mengenai historiografi Indonesia. Studi Klooster cukup detail, menyeluruh, dan komprehensif dalam membahas perkembangan historiografi Indonesia dalam teori dan praktik sejak awal abad ke-20. Sejauh pengetahuan kami, memang baru studi dalam buku inilah yang berusaha mengkaji perkembangan historiografi Indonesia secara holistik.
